S.E.S.A.L.
Rasa sesal pembunuh seratus nyawa membuat dirinya membulatkan tekad untuk bertaubat pada Allah Ta'ala. Dalam perjalanan menuju tempat hijrah, ajal keburu datang menjemputnya. Namun, karena dia telah menempuh separuh jarak perjalanan, lebih satu jengkal, maka Allah takdirkan malaikat rahmat lebih berhak untuk membawanya.
Sementara itu, ada tiga orang dengan amal sangat mulia. Tapi karena mereka melakukannya demi mengais pujian manusia, Allah justru panaskan neraka pertama kali untuk mereka. Allah seret wajah mereka demi menghinakannya, lalu Allah campakkan ke neraka.
Lantas, apakah berarti lebih baik berbuat jahat saja dulu, baru kemudian bertaubat kepada-Nya?
Tentu bukan begitu mikirnya. Terlalu beresiko melakukannya. Sebab, maut bisa datang kapan saja. Bagaimana jika maut datang ketika diri sedang asyik berkubang dalam maksiat pada Allah Ta'ala?
Mending arahkan dan fokuskan pandangan pada Rasulullah, sebaik-baik teladan kita. Manusia yang seluruh sisi kehidupannya serba mulia. Ibarat berusaha menggapai bulan purnama, andai tak bisa sampai padanya, setidaknya kita telah berusaha mengangkasa.
Tulisan ini hanyalah secuil upaya untuk saling menguatkan di antara kita. Bagi yang sedang beranjak keluar dari kubangan dosa, jangan berputus asa. Sebab, Allah maha menerima taubat hamba-Nya.
Bagi yang amal shalih telah menjadi perhiasan pribadinya, semoga itu tidak membuatnya jumawa membusungkan dada. Sebab, takutnya, perasaan seperti itu justru berpotensi menjadi sebab Allah campakkan dia ke dalam neraka. Na'udzubillah min dzalik.
Semoga Allah limpahkan taufik kepada kita semua....
✍🏻 @abun_nada
Reposted by : @pesanpositifharian
❀ Yuk share ✔️, tanpa crop ❗ ❀
__________
Channel telegram https://t.me/pesanpositif
Instagram @pesanpositifharian
Grup FB : Pesan Positif Harian
Gabung Grup WA 📲 089666148616
(Ketik : Daftar#Nama#L/P#Kota).
----
Cr: Pesan Positif Harian
0 komentar:
Tinggalkan jejak anda disini