My Jurnal : Obsidian



Monica Alviriana Dewi
H1C110067
Teknik Pertambangan
Fakultas Teknik
Universitas Lambung Mangkurat


Abstrak

Bagian luar bumi tertutupi oleh daratan dan lautan dimana bagian dari lautan lebih besar daripada bagian daratan. Akan tetapi karena daratan adalah bagian dari kulit bumi yang dapat kita amati langsung dari dekat maka banyak hal-hal yang dapat kita ketahui dengan cepat dan jeli. Salah satu diantaranya adalah kenyataan bahwa daratan tersusun oleh beberapa jenis batuan yang berbeda sama lain. Dari jenisnya, batuan-batuan tersebut dapat digolongkan menjadi 3 (tiga) jenis yaitu batuan beku (igneous rock), batuan sedimen (sedimentary rocks), dan batuan metamorf / malihan (metamorphic rocks). Batuan-batuan tersebut berbeda-beda materi penyusunnya dan berbeda pula proses terbentuknya.


Batuan beku atau igneous rock (dari Bahasa Latin : ignis, "api"), adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanik). Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair atau batuan yang sudah ada, baik di mantel ataupun kerak bumi. 


Umumnya, proses pelelehan terjadi oleh salah satu dari proses-proses berikut :
1. Kenaikan temperatur;
2. Penurunan tekanan; dan
3. Perubahan komposisi. 


Lebih dari 700 tipe batuan beku telah berhasil dideskripsikan, sebagian besar terbentuk di bawah permukaan kerak bumi. 


Pada suatu magma mengalami penurunan suhu akibat perjalanan ke permukaan bumi, maka mineral-mineral akan terbentuk. Peristiwa tersebut dikenal dengan peristiwa penghabluran. Berdasarkan penghabluran mineral-mineral silikat (magma), oleh NL. Bowen disusun suatu seri yang dikenal dengan Bowen's Reaction Series.


Berdasarkan teksturnya, batuan beku ini bisa dibedakan lagi menjadi batuan beku plutonik dan batuan beku vulkanik. Perbedaan antara keduanya bisa dilihati dari besar mineral penyusun batuannya. Batuan beku plutonik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang relatif  lebih lambat sehingga mineral-mineral penyusunnya relatif besar. Contoh batuan beku plutonik ini seperti gabro, diorite, dan granite (yang sering dijadikan hiasan rumah). Sedangkan batuan beku vulkanik umumnya terbentuk dari pembekuan  magma yang sangat cepat (misalnya akibat letusan gunung api) sehingga mineral penyusunnya lebih kecil. Contohnya seperti basalt, andesit (yang sering dijadikan pondasi rumah), dan dacite


Pendahuluan

Batu Obsidian sebenarnya bukan batuan tambang melainkan sejenis batu lahar yang dimuntahkan dari kawah gunung api. Batu obsidian sebenarnya bukanlah batu atau mineral, melainkan kaca natural yang terbentuk dari hasil pendinginan lahar gunung berapi yang cepat, karena proses pendinginannya terlalu cepat maka jarang terjadi pembentukan kristal di dalamnya, jadi tidak ada struktur kristal di dalam batu obsidian seperti batu mineral lain. Warnanya bening seperti kaca dan warnanya kadang-kadang hitam mulus, merah tua, agak hijau atau abu-abu. Batu ini jarang ditemukan dalam keadaan mengkilau mulus walaupun belum dipoles. Batu obsidian terbuat dari 70% silikon dioksida bahkan lebih dan jika tercampir mineral-mineral tertentu warnanya akan berubah. Batu obsidian mempunyai nilai keras 5-5,5 berdasarkan daftar skala Mohs dan termasuk batu mulia tanggung. 


Pada zaman batu, batu obsidian adalah batu favorit yang dipakai untuk membuat senjata dan sampai sekarang batu ini masih dijadikan sebagai alat-alat bedah. Batu obsidian pertama kali ditemukan oleh obsidius, maka dari itu nama batu ini berasal dari namanya. Batu obsidian dapat ditemukan di Jepang, Hawaii, Iceland, Mexico, Hungari, Guatemala, Ezuador, New Mexico, dan Arizona.


Dalam sisi Astrologi, Zodiak, dan Hadiah Pernikahan

Batu obsidian dijadikan batu kelahiran desember. Dalam dunia astrologi atau perbintangan, batu obsidian dihubungkan dengan zodiak Sagitarius. 


Genesa

Obsidian merupakan batuan yang terbentuk oleh hasil kegiatan erupsi gunung api yang tersusun atas asam hingga basa yang pembekuannya sangat cepat sehingga akan terbentuk gelas atau kaca daripada kristal dominan. Obsidian adalah batuan yang disusun secara keseluruhan dari kaca amorf dan sedikit kristal feldspar, mineral hitam, dan kuarsa.


Deskripsi


1. Warna Batuan
     a. Warna segar : hitam
     b. Warna lapuk : abu-abu

2. Struktur : massif

3. Tekstur
     a. Derajat kristalisasi  : holohyalin
     b. Granularitas             : -
     c. Bentuk kristal           : -
     d. Relasi                         : -

4. Komposisi mineral : gelas silika

5. Jenis batuan : batuan beku asam

6. Nama batuan : Batuobsidian


Kegunaan

Sebagai bahan baku beton ringan, isolasi bangunan, plesteran, isolator temperatur rendah/tinggi, bahan penggosok, saringan/filter, bahan pembawa (media) dan campuran makanan ternak. 

Obsidian juga dipercayai memiliki pengaruh-pengaruh antara lain :

1. Menyembuhkan penyakit yang terdapat di area sirkulasi darah. 
2. Menghilangkan penyumbat proses penyembuhan.
3. Meningkatkan kebijaksaan dan kekuatan.
4. Di Italia, Prancis, dan Belanda, batu ini dipercaya sebagai jimat pengusir roh jahat yang harus dimiliki di tiap rumah.
5. Orang juga percaya siapa yang memakai batu ini akan mempunyai kekuatan gaib dan dirinya akan terlindungi dari penyakit kulit.


Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan jurnal ini adalah :

1. Batuan dibagi menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf.

2. Batuan beku atau igneous rock (dari bahasa Latin : ignis, "api") adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras.

3. Obsidian adalah batuan yang disusun secara keseluruhan dari kaca amorf dna sedikit kristal feldspar, minerla hitam dan kuarsa.

4. Selain banyak memiliki kegunaan / manfaat, obsidian ini juga dipercayai dapat mempengaruhi hal-hal lain.


banner
Previous Post
Next Post

0 komentar:

Tinggalkan jejak anda disini