Pertambangan dan Energi

Kalimantan Selatan merupakan provinsi dengan luas wilayah terkecil di Pulau Kalimantan, yakni 37.503,5 km²daratan dan 18.109 km²wilayah laut, terletak pada 5^o20’ – 1^o 10’ LS dan 114^o 0’ – 117^o 40’ BT dengan 11 kabupaten dan 2 kota dengan penduduk berjumlah 3.695.124 jiwa yang terdiri dari 1.870.915 laki-laki dan 1.824.209 perempuan.

Kalimantan Selatan memiliki potensi sumberdaya mineral dan energi yang cukup signifikan. Potensi sumberdaya mineral Kalsel antara lain : batubara, migas, coalbed methane, bijih besi, intan, dan berbagai jenis bahan galian industri.

Pembangunan sektor pertambangan dan energi di Provinsi kalimantan Selatan dilaksanakan dalam kerangka otonomi daerah yang diarahkan pada pengelolaan seoptimal mungkin seluruh sumber kekayaan tambang mineral dan energi untuk mewujudkan kehidupan bangsa dan masyarakat daerah yang berkeadilan, sejahtera dan berkelanjutan dengan tetap mempertimbangkan perlindungan lingkungan.

Kekayaan sumberdaya alam Kalimantan Selatan yang berlimpah berupa bahan galian batubara maupun sumberdaya alam dan mineral lainnya dikembangkan dalam rangka menunjang pembangunan nasional dengan tetap memperhatikan kebutuhan masa depan serta kelestarian kekayaan alam dan lingkungan hidup.

Potensi Energi Fosil (Coal Bed Methane)

Coal bed methane (CBM) merupakan sumber energi yang relatif masih baru. Sumber energi ini merupakan salah satu energi alternatif. Bentuk CBM sama halnya dengan gas alam lainnya dan dapat dimanfaatkan rumah tangga, industri kecil, hingga industri besar. Beberapa cekungan yang mengandung formasi pembawa batubara di Indonesia yang diduga kuat memiliki ptensi CBM yang cukup besar antara lain Cekungan Barito, Cekungan Kutai, Cekungan Jatibarang, Cekungan Sumatera Tengah, dan Cekungan Sumatera Selatan. Potensi CBM Kalsel diperkirakan sebesar 110.6 triliyun cubic feet.

Tabel : Potensi sumberdaya Pertambangan dan Energi di Provinsi Kalimantan Selatan