LAPORAN PRAKTIKUM
TAMBANG BAWAH TANAH
2013
Sebagai akibat kegiatan - kegiatan dalam proses industri, udara sekitar lingkungan industri cenderung mengalami pencemaran oleh gas-gas yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Polutan yang dihasilkan dari kegiatan-kegiatan industri tersebut dibuang ke atmosfir, bercampur dengan udara dan menyebar kemana-mana. Gas polutan ini sebagian besar terkonsentrasi di ruangan atau area industri. Bila konsentrasi pelutan melebihi konsentrasi maksimum yang diizinkan bagi kesehatan akan menimbulkan berbagai penyakit.
Banyak industri yang kurang memperhatikan sistem ventilasi dalam menciptakan kondisi lingkungan kerja yang sesuai dengan kebutuhan proses produksi maupun kenyamanan pekerja. Pemasangan sistem ventilasi yang tidak tepat dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau bahkan dapat menurunkan kondisi kesehatan pekerja. Permasalahan yang berkaitan dengan sistem ventilasi di dalam industri, adalah kondisi lingkungan kerja tidak sesuai dengan kebutuhan proses produksi dan kenyamanan pekerja. Perihal ini disebabkan karena tidak adanya peralatan sistem ventilasi, sistem ventilasi yang ada kurang memadai, perencanaan pipa yang kurang baik, pemilihan fan yang salah, dan lain-lain.
Hal ini diperlukan pengendalian udara dalam lingkungan kerja industri untuk menjaga, agar kualitas udara memenuhi standar kualitas yang ditetapkan bagi kesehatan pekerja, dan memenuhi syarat kondisi udara yang sesuai bagi proses produksi, lingkungan kerja mesin-mesin atau peralatan yang digunakan, dan penyimpanan barang atau hasil produksi. Salah satu cara pengendalian udara dalam ruang adalah ventilasi yang tepat dan sesuai, yaitu ventilasi yang terdapat pemasukan dan pengeluaran udara ke dalam ruang melalui bukaan atau lubang yang ada untuk mendapatkan udara yang memenuhi standar kualitas kesehatan dan proses produksi industri dan menurunkan konsentrasi kontaminan.
Ventilasi industri atau pertukaran udara di dalam industri merupakan suatu metode yang digunakan untuk emmelihara dan menciptakan udara sesuai dengan kebutuhan proses produksi atau kenyamanan pekerja. Ventilasi ini juga digunakan untuk menurunkan kadar suatu kontaminan di udara tempat kerja sampai batas yang tidak membahayakan bagi keselamatan dan kesehatan kerja.
Seorang ahli keselamatan dan kesehatan kerja harus mampu memahami tentang standar "Tata Cara Penerangan Sistem Ventilasi" yang dimaksudkan sebagai pedoman minimal bagi semua pihak yang terlibat dalam perencanaan, pembangunan dan pengelolaan gedung, dan bertujuan untuk memperoleh kenyamanan dan keamanan bagi tamu dan penghuni yang berada maupun yang menempati gedung tersebut.
Kemudian jika kita perhatikan internal climate suatu ruangan, selama masih dalam kenyamanan maka tidak akan ada masalah, namun jika sudah berada di luar batas kenyamanan maka akan menjadi suatu bahasan yang menarik. Ketidaknyamanan dapat menjadi sebuah gangguan atau bahkan akan menimbulkan efek-efek psikologis ataupun salah satu nyeri fisiologis tergantung pada level dari proses pertukaran panasnya. Ketidaknyamanan tersebut merupakan proses biologi yang sederhana untuk semua jenis makhluk yang berdarah panas. Hal itu adalah untuk menstimulasi agar melakukan suatu langkah utama untuk merestorasi / membangun kembali suatu proses pertukaran panas yang lebih benar sehingga akan muncul ide untuk memodifikasi lingkungannya dengan menggunakan bantuan teknologi untuk mendapatkan kenyamanan tersebut.
Ketidaknyamanan akan mengakibatkan perubahan fungsional pada organ yang bersesuaian pada tubuh manusia. Menurut Grandjean (1986) kondisi panas sekeliling yang berlebih-lebihan akan mengakibatkan rasa letih dan kantuk, mengurangi kestabilan dan meningkatkan jumlah angka kesalahan kerja. Hal ini akan menurunkan daya kresi tubuh manusia untuk menghasilkan panas dengan jumlah yang lebih sedikit.
Untuk menciptakan kenyamanan dalam bekerja maka hal-hal yang harus kita perhatikan ialah meliputi kecepatan angin, suhu, kelembaban, dan jumlah orang yang berada di ruangan terserbut. Oleh karena itu maka kita harus bisa melaksanakan praktek menggunakan anemometer untuk mengetahui besar kecepatan angin dan aliran udara yang merupakan dasar dari perhitungan jumlah dari ventilasi yang cukup untuk suatu bangunan / gedung tertentu.
Fungsi ventilasi khususnya dalam industri tambang bawah tanah untuk menyediakan dan mengalirkan udara segar ke dalam tambang agar keperluan udara segar (oksigen) bagi pernafasan para pekerja dan segala proses yang terjadi dalam penambangan, menyingkirkan debu yang berada dalam aliran ventilasi tambang bawah tanah, mengatur panas dan kelembaban udara, melarutkan dan membawa keluar udara pengotor.
Ventilasi menjadi salah satu instrumentasi esensial dalam aktivitas tambang bawah tanah karena memberikan supply udara bersih bagi aktivitas pekerja dan alat-alat di lokasi underground. Ventilasi dibutuhkan karena supply udara alami tidak mampu memberikan jaminan penyediaan udara bersih yang mencukupi. Ini juga merupakan implementasi dari good mining practice yang memberikan jaminan keamanan bagi para pekerjanya.
Seorang ahli keselamatan dan kesehatan kerja harus mampu memahami tentang standar "Tata Cara Penerangan Sistem Ventilasi" yang dimaksudkan sebagai pedoman minimal bagi semua pihak yang terlibat dalam perencanaan, pembangunan dan pengelolaan gedung, dan bertujuan untuk memperoleh kenyamanan dan keamanan bagi tamu dan penghuni yang berada maupun yang menempati gedung tersebut.
Kemudian jika kita perhatikan internal climate suatu ruangan, selama masih dalam kenyamanan maka tidak akan ada masalah, namun jika sudah berada di luar batas kenyamanan maka akan menjadi suatu bahasan yang menarik. Ketidaknyamanan dapat menjadi sebuah gangguan atau bahkan akan menimbulkan efek-efek psikologis ataupun salah satu nyeri fisiologis tergantung pada level dari proses pertukaran panasnya. Ketidaknyamanan tersebut merupakan proses biologi yang sederhana untuk semua jenis makhluk yang berdarah panas. Hal itu adalah untuk menstimulasi agar melakukan suatu langkah utama untuk merestorasi / membangun kembali suatu proses pertukaran panas yang lebih benar sehingga akan muncul ide untuk memodifikasi lingkungannya dengan menggunakan bantuan teknologi untuk mendapatkan kenyamanan tersebut.
Ketidaknyamanan akan mengakibatkan perubahan fungsional pada organ yang bersesuaian pada tubuh manusia. Menurut Grandjean (1986) kondisi panas sekeliling yang berlebih-lebihan akan mengakibatkan rasa letih dan kantuk, mengurangi kestabilan dan meningkatkan jumlah angka kesalahan kerja. Hal ini akan menurunkan daya kresi tubuh manusia untuk menghasilkan panas dengan jumlah yang lebih sedikit.
Untuk menciptakan kenyamanan dalam bekerja maka hal-hal yang harus kita perhatikan ialah meliputi kecepatan angin, suhu, kelembaban, dan jumlah orang yang berada di ruangan terserbut. Oleh karena itu maka kita harus bisa melaksanakan praktek menggunakan anemometer untuk mengetahui besar kecepatan angin dan aliran udara yang merupakan dasar dari perhitungan jumlah dari ventilasi yang cukup untuk suatu bangunan / gedung tertentu.
Fungsi ventilasi khususnya dalam industri tambang bawah tanah untuk menyediakan dan mengalirkan udara segar ke dalam tambang agar keperluan udara segar (oksigen) bagi pernafasan para pekerja dan segala proses yang terjadi dalam penambangan, menyingkirkan debu yang berada dalam aliran ventilasi tambang bawah tanah, mengatur panas dan kelembaban udara, melarutkan dan membawa keluar udara pengotor.
Ventilasi menjadi salah satu instrumentasi esensial dalam aktivitas tambang bawah tanah karena memberikan supply udara bersih bagi aktivitas pekerja dan alat-alat di lokasi underground. Ventilasi dibutuhkan karena supply udara alami tidak mampu memberikan jaminan penyediaan udara bersih yang mencukupi. Ini juga merupakan implementasi dari good mining practice yang memberikan jaminan keamanan bagi para pekerjanya.