Klasifikasi Batubara


Dari tinjauan beberapa senyawa dan unsur yang terbentuk pada saat proses coalification (proses pembatubaraan), maka dapat dikenal beberapa jenis batubara, yaitu :




1. Antrasit
Antrasit merupakan kelas batubara tertinggi, dnegna warna hitam berkilauan (luster) metalik, mengandung antara 86-98% unsur karbon (C) dengan kadar air kurang dari 8%. Nilai panas yang dihasilkan hampir 15.000 BTU per pon.
Ciri-ciri :
  •  warna hitam mengkilat
  • material terkompaksi dengan kuat
  • mempunyai kandungan air rendah
  • mempunyai kandungan karbon padat tinggi
  • mempunyai kandungan karbon terbang rendah
  • relatif sulit teroksidasi
  • nilai panas yang dihasilkan tinggi


2. Bituminus
Bituminus mengandung 68-86% unsur karbon (C) serta berkadar air 8-10% dari beratnya. Nilai panas yang dihasilkan antara 10.500 sampai 15.500 BTU per pon.
Ciri-ciri :
  • warna hitam
  • material sudah terkompaksi
  • mempunyai kandungan air yang sedang
  • mempunyai kandungan karbon padat sedang
  • mempunyai kandungan karbon terbang sedang
  • sifat oksidasi menengah
  • nilai panas yang dihasilkan sedang



3. Sub-Bituminus
Sub-bituminus mengandung sedikit karbon dan banyak air, oleh karenanya menjadi sumber panas yang kurang efisien dibandingkan dengan bituminus, dengan kandungan karbon 35-45% dan menghasilkan nilai panas antara 8.300 hingga 13.000 BTU per pon. Meskipun nilai panasnya rendah, batubara ini umumnya memiliki kandungan belerang yang lebih rendah daripada jenis lainnya, yang membuatnya disukai untuk dipakai karena hasil pembakarannya yang lebih bersih.
Ciri-ciri :
  • warna hitam
  • material sudah terkompaksi
  • mempunyai kandungan air yang sedang
  • mempunyai kandungan karbon padat sedang
  • mempunyai kandungan karbon terbang sedang
  • sifat oksidasi menengah
  • nilai panas yang dihasilkan sedang


4. Lignit atau Batubara Coklat
Lignit atau biasa dikenal dengan brown coal adalah batubara yang sangat lunak yang mengandung air 35-75% dari beratnya. Lignit merupakan batubara geologis muda yang memiliki kandungan karbon terendah, 25-35%. Nilai panas yang dihasilkan berkisar antara 4.000 hingga 8.300 BTU per pon. 
Ciri-ciri :
  • warna kecoklatan
  • material terkompaksi namun sangat rapuh
  • mempunyai kandungan air yang tinggi
  • mempunyai kandungan karbon padat rendah
  • mempunyai kandungan karbon terbang tinggi
  • mudah teroksidasi
  • nilai panas yang dihasilkan rendah


5. Gambut (C60H6O34)
Gambut berpori dan memiliki kadar air diatas 75% serta nilai kalori yang paling rendah.
Ciri-ciri :
  • warna coklat
  • material belum terkompaksi
  • mempunyai kandungan air yang sangat tinggi
  • mempunyai kandungan karbon padat yang sangat rendah
  • mempunyai kandungan karbon terbang sangat tinggi
  • sangat mudah teroksidasi
  • nilai panas yang dihasilkan amat rendah

 (Mark, 2011)
banner
Previous Post
Next Post

0 komentar:

Tinggalkan jejak anda disini