Industri pertambangan memiliki beberapa karakteristik yang sepertinya tidak ditemui di dalam industri lain. Beberapa ciri khusus tersebut yaitu :
- Non renewable resources / wasting assets. Bahan tambang bersifat tidak terbaharukan, artinya sekali bahan tambang tersebut ditambang pada suatu lokasi, maka tidak ada gantinya lagi di tempat lain. Hal inilah yang mengakibatkan terjadinya kompleksitas akibat kelangkaan dan peningkatan kebutuhan dari sumber daya tersebut, sehingga diperlukan inventarisasi dan penggunaan yang tepat guna.
- Bahan tambang tidak tersebar merata di permukaan bumi sehingga keberadaan industri pertambangan selalu bergantung pada dimana ditemukannya bahan tambang.
- Industri pertambangan merupakan suatu industri yang pada akan modal, padat akan teknologi dan padat waktu, yang dalam operasinya membutuhkan sinergi dari berbagai disiplin ilmu serta teknologi.
Kenyataan di atas menuntut perlunya diperhatikan hal-hal berikut :
- Strategi eksplorasi yang taktis harus diterapkan untuk mengurangi resiko geologi dan ekonomi
- Seluruh penahapan eksplorasi harus berorientasi pada kuantitas
- Perhitungan cadangan, mine planning, dan kontrol kadar merupakan 3 (tiga) hal yang saling komplemen dalam menentukan efisiensi operasi tambang.
- Kontrol kadar untuk memveerifikasi hasil penaksiran kadar hingga produk akhir pabrik pengolahan.
- Perhitungan cadangan dan kontrol kualitas sangat dipengaruhi oleh mine planning.
Note :
- Jumlah sumberdaya (resource) hasil dari kuantifikasi dari tahap reconnaissance, eksplorasi pendahuluan, ekplorasi lanjit, dan eksplorasi detil.
- Jumlah cadangan (reserve) hasil dari kuantifikasi dari tahapan studi kelayakan, development, dan operasional.
- Tahap operasional tambang dimulai dari long term mine planning, short term mine planning, verifikasi hasil penambangan
Sumber : Materi kuliah
0 komentar:
Tinggalkan jejak anda disini